Kamis, 11 Oktober 2012

Kombinasi Terapi Alternatif untuk Kanker-Sarang Semut dan Pijat Refleksi

Kanker dapat dikatakan sebagai penyakit yang paling mahal dan paling menakutkan. Jika penyakit ini dapat dideteksi pada tahap yang lebih awal, pengobatannya akan lebih mudah dan tidak mahal.
Selain karena biayanya yang mahal, operasi kanker juga sangat kompleks dan rumit. Penderitanya akan merasa sangat tidak nyaman. Satu kali perawatan dan radiasi saja bisa memakan dana jutaan rupiah, ditambah lagi perawatan kemoterapi.
Tentu, tidak ada yang ingin mengalaminya, tetapi mengetahui beberapa hal tentang itu mungkin bisa membantu Anda untuk menolong teman, kerabat, dan sahabat yang mengalaminya.
Sangatlah penting agar seorang penderita kanker mendapatkan pengobatan medis sebagai perawatan utama. Tetapi, pengobatan alternatif juga tidak kalah pentingnya.
Pengalaman banyak orang yang telah sembuh dari kanker menunjukkan bahwa pengobatan alternatif dapat sangat membantu. Tidak hanya mengobati, tetapi juga memulihkan kesehatan mereka. Diantaranya adalah Sarang Semut dan pijat refleksi. Bagaimana keduanya bisa membantu penderita kanker?
Sarang Semut adalah tanaman asli papua yang secara turun-temurun telah digunakan untuk mengobati berbagai penyakit. Tanaman ini mengandung beberapa bahan aktif, misalnya berbagai mineral dan terutama kaya akan flavonoid yang mampu melawan kanker. Mekanisme kerja dari flavonoid dalam melawan tumor dan kanker, antara lain:
  • Inaktivasi karsinogen
    Menonaktifkan zat aktif yang menjadi penyebab kanker.
  • Antiproliferasi
    Menghambat proses perbanyakan sel abnormal pada kanker.
  • Penghambatan siklus sel
    Pada kanker, terjadi kegagalan pengendalian dalam  siklus pembelahan sel, dimana sel mengalami pembelahan secara cepat dan terus menerus. Dalam hal ini flavonoid bekerja dengan menghambat siklus pembelahan sel yang abnormal (kanker) tersebut.
  • Induksi apoptosis dan diferensiasi
    Merangsang proses bunuh diri sel kanker.
  • Inhibisi angiogenesis
    Menghambat pembentukan pembuluh darah baru pada sel kanker yang berperan dalam menyediakan makanan/nutrisi bagi perkembangan sel kanker. Jika sel kanker tidak mendapatkan nutrisi yang cukup, sel kanker akan mati.
  • Pembalikan resistensi multi-obat.
    Flavonoid membantu tubuh terhindar dari resistensi/kebal terhadap obat-obat yang dikonsumsi.
Selain flavonoid, Sarang Semut juga mengandung Tokoferol yang juga memiliki efek antikanker dalam tubuh. Zat-zat ini melawan serangan radikal bebas dengan cara antidegeneratif. Jadi, dapat dikatakan bahwa Sarang Semut secara aktif menyerang sel-sel kanker, baik dengan cara mematikan selnya maupun dengan mencegah pertumbuhannya.
Lalu, bagaimana hasil yang diperoleh dari penggunaan Sarang Semut dapat dimaksimalkan? Dengan pijat refleksi. Pijat refleksi dapat digunakan untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Seiring terjadinya ’pertempuran’ melawan sel kanker, pertahanan tubuh juga perlu diperkuat.
Bayangkan, jika dalam suatu liga sepak bola, yang menonjol hanya penyerangnya, tetapi back (pertahanan) dan kipernya lemah, tentu tim itu tidak akan menang, bukan? Demikian juga kekuatan Sarang Semut melawan kanker dapat diperkuat dengan pijat refleksi.
Selain itu, efek samping dari pengobatan medis, misalnya kemoterapi, dapat dikurangi dengan pijat refleksi. Umumnya, seorang penderita kanker akan mengalami sakit kepala, migrain, mual dan muntah setelah menjalani perawatan kemoterapi.
Ini akan semakin terasa terutama pada sesi kemoterapi kedua dan seterusnya. Perasaan tidak nyaman akibat perawatan kanker tersebut dapat dikurangi dengan pijat refleksi. Ya, kombinasi dari kedua terapi alternatif  ini dapat sangat efektif untuk melawan kanker.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar